Senin, 23 Mei 2011

Cerita Seru tentang Sex

 Tetanggaku Guru Sex ku
---------------------------------------------------------------------------
Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu saat aku masih duduk di bangku SMA. Aku hidup di sebuah perkampungan rakyat yang cukup sederhana dan rumahku bertetanggaan dengan sebuah keluarga muda yang baru memiliki 2 orang putri.
Bermula dari kedekatan keluargaku dengan kedua putri tetanggaku itu maka kami merasa seperti keluarga, sebut saja ibu dari kedua putri ketanggaku itu Ba’ Rin.
Ba’Rin memang bukan tipe wanita yang cantik tapi ia memiliki body yang menurutku cukup seksi apalagi bila ia berkunjung kerumahku dengan menggunakan pakaian yang cukup mengundang hasrat kejantananku bangkit. Kadang- kadang aku berhayal seandainya ia jadi pacarku mungkin….( oh indahnya )

Suatu malam saat aku sedang menonton pertandingan sepak bola kegemaranku Ia berkunjung kerumahku, seperti biasa ia menggunakan gaun yang sedikt transparan sehingga tanpa sepengetahuannya aku bisa menikmati pemandangan yang dua bukit indah miliknya, ternyata ia memintaku untuk memperbaiki mainan putrinya yang rusak, maka tanpa berpikir lama aku bergegas beranjak dari tempat dudukku dan bergegas menuju rumahnya.

Malam itu setelah selesai memperbaiki mainan putrinya aku melanjutkan menonton pertandingan sepakbola dirumahnya ternyata suami Ba’Rin malam itu tidak pulang kerumah ada job diluar katanya. Kata mengobrol sampai larut malam ternyata kedua putrinya telah terlelap tidur, tanpa aku sadari ternyata aku begitu dekat dengannya entah ia dadar atau tidak ia senderkan pundaknya di dundakku sehingga tercium bau aroma tubuhnya yang khas sehingga venisku berdiri, Aku coba beranikan diri mengelus rambutnya dengan perasaan takut dan bergemetar ternyata dia diam saja, mendapat reaksi demikian aku makin berani aku coba meraih pundaknya agar bersandar didadaku ternyata ia bereaksi, ia berpaling dan berbalik memandangku “ jangan nakal Gal “, “ nanti ada orang yang tau, lagian udah malam kamu gak pulang “, aku lepaskan tanganku dari pundaknya “ ya udah, maaf Ba “, “ Tapi malam ini kan mas Noto gak pulang, Ba gak takut sendirian “ kataku. Ia menarik napas panjang kemudian berdiri “ kalo kamu mo tidur disini, kamu bilang dulu sama orang tua kamu yach “, “ Ba mo tidur duluan dah ngantuk “ katanya sambil bergegas menuju kamar tidurnya.

Maka malam itu aku tidur diruang tamu rumah Ba Rin, malam makin larut hayalanku menerawang jauh membayangkan nikmatnya bercinta sama Ba’Rin, malam semakin larut tapi mataku belum bisa juga terpejam sedangkan waktu sudah menunjukkan pukul 02.00, tiba-tiba aku merasa haus, aku beranjak ke belakang untuk mengambil segelas air setelah itu aku kembali kedepan tapi begitu aku melewati kamar Ba’Rin tanpa tirai kamar Ba’Rin tersingkap maka muncul pikiran isengku untuk mengintip ke kamar Ba’Rin, ternyata Ba’Rin pun belum tidur samar-samar aku mendengar suara rintihan dari dalam kamar Ba’Rin kusibak tirainya pelan-pelan .

Sungguh pemandangan yang luar biasa ternyata Ba’Rin sedang Masturbasi kulihat Ba’Rin sedang berbaring sambil mengangkangkan kakinya,tangannya meremas liang kewanitaannya sambil jarinya dimasukkan kelubang senggamanya sedang tangan kanannya meremas buah dadanya sesekali pantatnya diangkat tinggi sambil sesekali mulutnya berdesis “Aku semakin penasaran ingin melihatnya dari dekat, aku beranikan diri membuka pintu kamarnya sambil berjingkat aku mendekati ranjangnya dan pemandangan syurr itu makin jelas dimataku, Aku bergetar darah mudaku bergejolak nafsu birahi ku bangkit. Samar –samar aku mendengar ia menyebut namaku “ Ouhhhh…Galih…Ssss...Ahhh “. Batang kemaluanku sudah sangat tegang. Tiba-tiba ia kaget karena kehadiranku dikamarnya lalu menarik selimutnya dan menutupi tubuhnya.

“ Sedang apa kamu disini, Galih “ aku gugup dan bingung “ maaf Ba, aku gak bisa tidur “ sambil mendekati ranjangnya. Kutarik selimut yang menutupi tubuhnya “ Jangan Galih, nanti mas Noto tau “, “ tenang aja Ba saya gak akan menyakiti Ba, lagian tadi Ba juga menyebut nama saya”, “Ba, mau juga kan ?“ tanyaku lirih sambil meraba pahanya yang putih mulus, secepat kilat kutubruk tubuhnya dan kuhujani ciuman penuh nafsu tapi dia terus meronta berusa menghindari dari hujaman ciumanku, segera tangan ku bergerak kearah buah dadanya yang lumayan besar “ Ouuugh, jangan galih, kumohon lepaskaan “tanganku yang lain menjalari daerah kewanitaannya bulu-bulu lebatnya telah kulewati akhirnya sampai keliang senggamanya ternyata sudah basah. “ Uuhhh...Sssst “ akhirnya dia mulai pasrah tanpa perlawanan nafasnya mulai tersengal-sengal “ Ohhhh...Yaahhh.. jangan Galih, jangan lepasskan...terusss “ gerakan Ba’Rin semakin liar Ia mulai membalas ciumanku, tangannya menggapai laras panjangku kubiarkan tangannya menggam dan mengocoknya, aku semakin beringas, kemudian aku bangun aku semakin bernafsu melihat liang kewanitaannya yang merah mengkilat, kujilat bibir kewanitaan Ba’Rin “ Aahh...Ohhhh...enak galih..terusss…yaakh..terusss “.

“ Sudahahlah galih..sekarang..ayolah sekarang masukkan..Ba udah gak tahan “ pinta Ba’Rin. Tanpa buang waktu lagi kuarahkan batang kejantananku ke lubang senggamanya “ Pela-pelan galih ..Uuhhh..enak galih “ dia menjelrit saat kumasukkan seluruh batangkemaluanku hingga aku merasa mentok sampai dasar rahimnya. Lalu ku tarik dan kumasukkan lagi lama-lama kupompa semakin cepat “ Oughh… Ahhhh..Ahhh.Ahh “ Ba’Rin mengerang menahan nikmat, aku semakin bernafsu “ Ouhhh.. galih Ba’mau keluar aaaahhh..” dia menjerit sambil tangannya mendekap erat punggungku dan aku merasakan ada cairan hangat yang keluar dari vaginanya dan membasahi kejantananku, ba’Rin menggoyang pinggulnya membuat aku makin bernafsu untuk segera menyelesaikannya. “ Gimana Ba’ Enakkan ?” kataku sambil mempercepat gerakanku “ Yaahhh..enakkk. punya kamu enak banget “ dia semakin bergoyang liar akhirnya aku merasa sampai ke klimaksnya dan ternyata diapun mendapat orgasme lagi “ Creeettt..croott..serrr “ spermaku menyemprot didalam rahimnya bersama dengan maninya yang keluar lagi..

setelah itu kami tergeletak lemas diranjang, Ba’ Rin tersenyum tanda puas “ kamu nakal galih “ akupun tersenyum “ Ba’ boleh kapan-kapan saya minta lagi “ kataku. Ia tersenyum dan mengangguk tanda setuju.

Maka setelah kejadian itu setiap ada kesempatan entah itu dirumahnya atau dirumahku maka kami melakukannya dengan penuh nafsu dan ternyata Ba’Rin adalah tipe wanita yang haus sex dan penuh fantasi karena setiap kali bercinta ia pasti meminta gaya baru yang buatku sangat menyenangkan. Ba’Rin adalah tetanggaku dan sekaligus guru Sexku.

Tamat

Garap kakak+ Adik 
-----------------------------------------------
ni adalah cerita sesungguhnya tapi nama-nama dalam tokoh ini hanya samaran belaka. Bermula dari keluguan saya mengenai wanita dan saya beberapa kali dipermainkan dalam bercinta , timbul dihati untuk membalas sakit hati. Setelah itu saya berfikiran memacari cewek hanya untuk mencari kesenangan dan sex. Sudah beberapa cewek yang menjadi korban, walaupun saya bukan orang yang ganteng sekali dan juga bukan anak orang kaya tapi cewek-cewek yang berhasil saya gaet bukan orang sembarangan, selain cewek yang cantik juga kaya dan mempunyai orang tua yang terpandang. Dan sudah menjadi syarat cewek yang menjadi pacar saya harus sudah pernah tidur dengan saya paling lambat 1 bulan setelah resmi pacaran.

Dari sekian banyak cewek koleksi saya hanya ada satu yang paling menarik perhatian, yaitu Ika, dia berusia 1 tahun dibawah saya dan satu kampus dengan saya. Ika mempunyai body bagus sekali, orangnya putih dan rambutnya hitam sepundak. Walau baru kenal seminggu kami sudah resmi berpacaran, saat itu saya kos didekat kampus dan Ika tinggal di Bogor. Saya sengaja cari tempat kos yang bebas untuk menerima tamu wanita untuk masuk. Pertama kali saya mencium Ika pada saat saya menyatakan cinta dan Ika menerima, sebagai kebahagiannya dia yang mencium saya pertamakali dan saya membalasnya dengan mesra. Setelah pulang dari kampus Ika selalu mampir ke tempat kos dan kami hanya berciuman saja sampai puas, tapi setelah seminggu saya berniat mengembangkan permainan, saat berciuman saya mulai meraba-raba toketnya, awalnya dia menepiskan tangan saya, katanya dia belum pernah toketnya dipegang cowok.

Sementara saya mengalah dengan memindahkan tangan saya dari dadanya, tapi beberapa saat kemudian saya bikin dia betul-2 terangsang dengan ciuman dibibir dan dilehernya dan saya mencoba lagi untuk menjamah toketnya dan kali ini saya berhasil meremas-remas malah sekarang dia yang membantu saya untuk meremasnya kuat-kuat sambil mengerang keenakan . Katanya dia sekarang betul terangsang, segera saja saya buka kemejanya sambil terus menciumnya di bibir terus keleher dan sampai ke dada, saya buka juga BH nya ternyata Ika mempunyai toket yang betul-2 indah dan sepertinya belum pernah ada yang menjamahnya. Lalu saya cium pentilnya yang masih kecil dan coklat itu, dia mulai mengerang lagi dan kali ini lebih keras lagi. Ahhhh ..aaaaahhhh . Bennnn . Enak sekali .. terus Benn jangan berhenti .ini enak sekali . Ternyata Ika sangat terangsang sekali, sambil terus menjilati putingnya, tangan saya terus menjalar kecelana jinsnya dan saya buka ikat pinggangnya, sepertinya Ika sudah tidak perduli lagi mau diapakan dia. Saya terus menciumi dadanya sampai terus turun ke perut, dia semakin mengerang kegelian sambil tangan saya membuka celana dan sekarang dia sudah betul-2 telanjang, saya sempat diam beberapa saat karena terpesona, Ika mempunya body yang bagus sekali dan kulit yang putih bersih serta bulu-bulu memek yang halus dan sedikit.

Terus saya menciumi lagi bagian perutnya hingga turun sampai ke selangkangan dan lidah saya mulai menjilati bulu memeknya, tapi Ika masih merapatkan selangkangannya sambil memandang saya ragu, saya terus berusaha untuk membuka selangkangannya perlahan-lahan. Saya bilang kedia "Kamu enggak usah takut .setiap orang pacaran pasti melakukan kaya gini." Kata saya sambil merayu.ternyata berhasil Ika mulai merenggangkan selangkangannya dan tampaklah memek yang indah dan merah basah serta masih rapat sekali, saya mulai menciumi itilnya, bau khas memek semakin membuat saya bergairah menjilati. Sambil terus mengerang kakinya mengejang saat saya jilat itilnya, terus berulang-ulang sampai memakin memburu suara eranggannya.

Aaahhh.ahhh..Benn rasanya saya enggak ...kuat lagi .aahhhh..Lalu kakinya mengejang keras dan ahhhh.... Ika ternyata sudah mencapai puncaknya, sengaja saya biarkan dia mencapai puncaknya dulu.

Sambil mengatur nafas yang terengah-engah Ika memeluk saya dengan kerasnya. Ben saya belum pernah mengalami hal seperti ini, katanya. Tapi saya terus langsung mencium bibirnya lagi dengan lembut. kontol saya yang dari tadi sudah mengeras semakin gatal saja, sambil mencium bibirnya saya buka kemeja dan celana, sekarang kami sudah sama-sama tidak mengenakan apa-apa lagi. Saya lalu meremas-2 toketnya yang sekarang sudah mulai mengeras lagi sambil saya bimbing tanganya untuk memegang kontol saya. Ika mulai mengocok-ngocok kontol saya, semakin gatal saja rasanya. Lalu saya bilang " Ika saya masukin yaaa ini saya ke itu kamu"."Tapi Ben .Ika masih takut "."Enggak usah takut nanti kalau kenapa-kenapa saya akan tanggung jawab .".

Lalu Ika diam sambil memeluk saya, saya pegang lagi memeknya ternyata sudah basah, dan terus mengarahkan kontol saya ke lobang memeknya. Begitu sampai di bibir memek saya menggoyang kepala kontol biar kena lendir yang keluar dari memek supaya gampang masuknya. Saya mulai mendorong masuk kepala kontol kedalam memek, Ika memejamkan mata sambil menggigit bibirnya menahan sakit, memeknya masih sempit sekali sehingga saya pun susah memasukkannya, tapi sedikit demi sedikit mulai masuk kepala kontol saya kedalam memeknya Ika. Pelukkannya semakin kencang."Bennn ahhh...sakit sekali."."Enggak apa-apa pelan-pelan saja.. nanti kalu sudah masuk pasti enggak sakit lagi.."kataku. Kepala kontolku terus sedikit demi sedikit saya dorong keluar masuk, walau baru kepala kontolku yang masuk saya merasa ada sesuatu yang mengganjal kepala kontol untuk masuk, saya yakin pasti itu selaput dara yang masih utuh dan keras. Lalu dengan sedikit dorongan lagi akhirnya kontolku masuk ke dalam memeknya.

Ika lebih mengencangkan pelukannya sambil menangis,"Ben ...kamu sekarang sudah memiliki saya sepenuhnya"."Ya", kataku. Sepertinya rasa nyerinya sudah mulai hilang, saya mulai menarik keluar masuk kontol di dalam memeknya Ika, rasanya enak sekali, dan Ika pun mulai menggoyangkan pantatnya terus menerus.
Sampai lebih dari 10 menit Ika mulai mengerang keras lagi "Ben ....kayanya saya mau keluar lagi ..."."Sama ....Ka...saya juga udah mau ....mau...mau....ahhhh " Belum sempat berkata lagi Ika sudah kejang sambil memejamkan mata dan saya merasa memeknya sudah banjir didalam, saya sendiri juga menambah cepat gerakan, dan akhirnya saya juga sampai."Aaahhhh....Ka....saya juga sudah ..sampai" Crott ...crott...crott..air mani saya keluarkan didalam memeknya Ika.
Lemas rasanya.... masih posisi menindih Ika, kami berpelukan dan kontol saya masih tetap berada didalam memeknya Ika.

Semenjak itu kami sering sekali melakukannya, dan semakin hari Ika semakin pandai sekali melakukannya. Belum pernah bosan saya sama cewek satu ini, kalau dengan cewek lain saya pacaran hanya beberapa bulan, tapi dengan Ika sekarang sudah berjalan 4 tahun.

Terus terang saja kalau yang namanya ngent*t saya memang paling gila, enggak pandang siang - malam, dimana saja kalau sudah bertemu Ika saya pasti minta dilayaninya dan Ika juga enggak pernah mengecewakan saya. Sekarang saya dan Ika sudah bertunangan, masing-2 keluarga sudah saling mengenal. Ika anak pertama dan adiknya juga cewek namanya Julie, Julie sudah menganggap saya sebagai kakak, sehingga dia dekat sekali dengan saya. Sekarang Julie kelas 3 SMU tapi dia belum punya pacar karena enggak boleh pacaran dulu sebelum kakaknya menikah.

Beberapa bulan yang lalu saya melakukan yang biasa saya lakukan sama Ika tapi kali ini Julie adiknya Ika. Saya juga enggak tahu kenapa bisa sampai melakukannya sama Julie. Ceritanya begini...Beberapa bulan kemarin Julie beberapa kali bolos sekolah sehingga dia mendapat surat dari guru untuk dikasihkan keorang tua , dia sangat takut sekali kalau sampai dimarahi, kebetulan saya lagi datang kerumah Ika tapi ternyata Ika tidak ada karena sedang kekampus hanya ada Ibunya saja yang berada dirumah , Begitu Jullie sampai dirumah langsung surat dari guru diberikan keibunya . Marah sekali Ibunya begitu membaca surat tersebut. Julie menangis dikursi ruang tamu tanpa bisa berbuat apa-apa. Karena terlalu kesal akhirnya ibunya pergi yang kebetulan mau pergi arisan. Sambil terisak-2 Julie saya nasehatkan supaya tidak membolos lagi, dia terharu sekali sampai akhirnya dia memeluk saya dan saya bun membelai rabutnya dengan sayang seperti kakak dan adiknya, tapi enggak tahu kenapa begitu memeluk Julie tiba-2 burungku jadi mengeras dan berhasrat sekali untuk melakukan sesuatu, sambil memeluk saya cium pipinya terus sampai kebibir, yang tadinya menangis terisak-2 sekarang mulai berhenti dan sepertinya malah menikmati ciuman saya.

Saya yakin Julie memang belum pernah punya pacar apalagi dicium cowok. Terus saya cium dia sambil memainkan lidah, dia semakin terangsang dan memejamkan matanya, sementara tangan saya membuka kancing baju seragamnya, ohhhh....indahnya toketnya masih sangar segar .saya mulai mencium pentil toketnya dan terdengan bunyi erangannya aaahh....aaahhhhh.. Kak jangan Teruskan.....kasihan kak Ika ....katanya sambil gemetar, tapi saya sudah tidak memperdulikan lagi omongannya , saya tetap terus menjilati pentil toketnya kiri dan kanan bergantian, erangannya semakin bertambah keras . Kak...geli aaahhhh .. aaaahhhh . Sambil ikut memegang toketnya sendiri dia menggoyang-2kan.

Tangan saya terus pindah dari dada ke pahanya, karena memakai rok sekolah jadi saya bebas meraba semua bagian pahanya yang putih. Saya terus mengisep toketnya sambil tangan kanan menyibakkan roknya , begitu saya pegang celana dalamnya sudah basah, terus saya masukkan tangan kedalam celana dalamnya.. Kak ..jangan kak .... aaahhhh .... walaupun dia takut tapi sepertinya tidak kuasa untuk menahan rangsangan yang hebat. Akhirnya saya buka juga CD nya sehingga kelihatan bulu-bulu jembutnya yang hitam justru lebih banyak dari kakaknya Ika. Tangan kanan saya mulai menggesek-gesekkan ke itilnya , Julie semakin berteriak keenakan, saya lepaskan pelukannya dan pindah kebagian bawah, terus saya cium memeknya yang merah dan bau yang enak sekali, lidah saya mulai menjilati itilnya dan kakinya mengejang setiap kali lidah saya menyentuh itilnya sambil mengerang ..kak enak kak....terusin kak..enak..

Sampai beberapa menit saya terus menjilati itilnya keringetnya mulai keluar saya tahu pasti engga lama lagi mau sampai puncaknya makanya saya juga enggak mau nunda-2 waktu takut ketahuan, saya buka celana saya terus mengeluarkan kontol yang dari tadi udah keras langsung aja saya masukkin kememeknya hanya dengan sekali dorongan langsung masuk semua bersamaan dengan itu Julie merintih kesakitan..... Kak sakit sekali .. . Kak .... Aduhhhh .. sakit langsung air matanya meleleh...Sudah sebentar lagi juga enggak sakit kok bujukku..... lalu saya teruskan menggoyang pantat mendorong keluar masuk kontolku di memek yang sempit ini, rasany ada yang mijit-2 didalam memek....kak ...Julie udah mau ngeluarin nih ahhhh .aahhahh, langsung kakinya mengejang dan mengencangan pelukan itu tandanya dia sudah sampai puncaknya, tapi saya belum...masih tanggung, saya mempercepat gerakan sampai akhirnya saya juga seperti sudah mau mengeluarkan.. aahhh..... aahhhh..... aahhhh crot....crot.....crot.....akhirnya saya mengeluarkan juga didalam memeknya Julie .

keringat sudah bercucuran membasahi kaos ..Langsung saya minta Julie buru-buru membersihkan memeknya jangan sampai ada air mani saya yang ketinggalan, buru-buru Julie ke kamar mandi, begitu dia bangun dari sofa tempat bercinta tadi saya lihat ada noda darah pasti itu darah perawan Julie calon adik iparku. Setelah memebersihkan darah disofa saya terus tidur di sofa itu seolah tidah pernah terjadi apa-apa. Beberapa jam kemudian Ika pacarku pulang dari kampus dan membangunkan ku dengan ciuman yang mesra......

Sampai sekarang ini menjadi rahasia saya berdua dengan Julie karena dia tidak mau hubungan saya dengan kakaknya hancur.
__________________
• TAMAT •

CINDY si ADUHAY yang bikin Horny
-----------------------------------------------------------------------------
Hai, namaku Rian. Saat ini aku sudah bekerja di sebuah perusahaan swasta yang cukup besar di Bandung. Perusahaan tempat aku bekerja memperbolehkan suami istri bekerja pada kantor yang sama, asalkan beda bagian. Begitulah Dodi, sahabatku. Aku dan Dodi di bagian IT sedangkan istrinya Cindy di bagian keuangan. Aku dan Dodi jadi teman baik sejak proses penerimaan karyawan di perusahaan ini, sebab aku dan Dodi satu angkatan. Sedangkan Cindy beda 1 tahun dibawahku.

Ada sesuatu tentang Cindy yang selalu mengganggu tidurku semenjak aku bertemu dengan dia. Saat aku diperkenalkan ke Cindy oleh Dody, aku merasa ada suatu getaran aneh. Rasanya seperti bertemu dengan seseorang yang sudah sangat aku kenal. Aku rasa Cindy pun merasa demikian, sebab saat aku menjabat tangannya, aku dan dia sama-sama terdiam sesaat saling memandang dengan penuh arti. Setelah beberapa saat aku melepas jabatan tangan tadi dengan berat hati, sebenarnya sih aku masih mau megang, tapi gak enak sama Dodi, terlihat cindy pun agak berat melepas jabatan tanganku.
Sejak saat itu ada hubungan aneh antara aku, dodi dan cindy. Didepan dodi, aku dan cindy berlaku biasa saja, seperti layaknya kenalan biasa. Tapi disaat aku bertemu dengan cindy berdua secara tak sengaja disela-sela jam kantor, kami berdua jadi akrab sekali. Tak bisa aku lupakan senyumnya yang selalu terkembang saat bertemu aku, dan antusiasmenya menanggapi obrolan denganku. Bahkan kadang-kadang Cindy berlaku agak manja menanggapi candaanku.
Aku yakin sekali Cindy merasa kalau aku sangat suka padanya, dan akupun merasa Cindy memiliki perasaan yang sama denganku. Tapi ya apa daya, Cindy kan sudah jadi miliki Dody, sahabatku. Akhirnya aku cuma bisa memendam rasa suka yang aku akui sangat salah. Tapi aku agak kasihan juga sih sama Dody, terlihat kadang-kadang Cindy memaksa Dody "berubah" mengikuti gayaku. Memang sih dody agak ketingalan jaman, jelas beda sama aku yang masih bujangan.

Tapi semua jadi berubah sejak jumat kemarin. Hari jumat itu dody tidak masuk kantor, aku tidak tau kenapa. Sorenya saat jam pulang kantor, turun hujan yang sangat lebat. Aku memang agak terlambat pulang seperti biasa, saat sampai ke lobi, aku melihat Cindy sedang duduk menunggu hujan reda.

"Hai Cin, nunggu hujan berhenti ?" tanyaku.

"Iya, lebat banget. Mana gak bawa mobil lagi" jawab Cindy.

"Dody kemana ?"

"Oh dia hari ini izin, ke jakarta sampe hari minggu. Ada keperluan sama keluarganya"

"Kok kamu gak ikut ?"

"Males" jawab dia singkat sambil tersenyum nakal. Akupun ikutan tersenyum. Dasar...

"Ya udah bareng aku aja ya, aku anterin pulang"

"Mau sih, tapi sebenernya aku mau ke BIP dulu. Ada yang mau aku beli" kata Cindy dengan tatapan agak memelas.

"Ya udah aku anterin juga"

"Bener nih mau nganterin ?" tanya Cindy dengan tatapan menyelidik.

"Ah kayak sama siapa aja" kataku sambil menarik tangannya agar mengikutiku. He..he..he.. kalau enggak ada dody kadang-kadang aku jadi lupa diri, padahal kalau ada temen yang perhatiin tingkah polah kami berdua bisa gawat kalo beritanya sampe ke telinga dody.

Akhirnya aku mengantar Cindy ke BIP. Ternyata dia cari buku yang kata temennya bagus. Sepanjang perjalanan aku dan Cindy sangat akrab. Mungkin kalau diperhatikan seperti sepasang kekasih yang sudah lama tidak pertemu. Maklum biasanya kan ada Dody, jadi harus jaga sikap. Kadang-kadang tanpa sadar tanganku sudah menggandeng tangannya. Biasanya setelah beberapa saat kami berdua sama-sama tersadar dan melepas gandengan sambil saling tersenyum. Apalagi setelah membeli buku Cindy mengajakku melihat-lihat barang di toko-toko lain. Hmm.. rasanya jadi kayak ABG lagi pacaran.

Setelah puas jalan-jalan aku mengajak Cindy untuk ngobrol di starbuck yang ada di depan BIP. Aku dan Cindy mengobrol dan bercanda tidak ada henti. Jujur saat itu aku sudah lupa kalau Cindy sudah menjadi istri sahabatku sendiri. Aku lebih merasa Cindy adalah kekasihku yang sudah lama tidak bertemu.

Setelah 1 jam mengobrol akhirnya aku mengajak Cindy untuk pulang. Waktu itu aku parkir di basement agak diujung. Sampai di mobil setelah menghidupkan mesin dan AC, aku memandang Cindy yang duduk disebelahku. Tanpa sadar tanganku membelai rambutnya dan berkata. "Cin kamu cantik banget...". Cindy cuma tersenyum lebar memandangku.

Cindy memang wanita yang sangat cantik. Kulitnya putih mulus, rambut lurusnya hitam legam sangat terawat, bibir tipis berwarna merah muda walau tanpa lipstik.. hmmm jujur aku sering menghayal untuk mengecup bibir imut itu. Badannya sangat seksi dengan lekuk-lekuk menyerupai gitar, ditambah pantat agak tonggeng dan payudara 34B, walaupun tidak besar tapi membuat keseluruhan tubuh Cindy sangat proposional, tidak kalah dengan model-model yang biasa muncul di majalah pria dewasa. Sering aku merasa sangat cemburu kalau membayangkan dody menggumuli tubuh montok ini.

Kemudian tanpa sadar aku mengecup keningnya. Cindy tersenyum makin lebar. Merasa Cindy sangat welcome terhadapku, kemudian aku mengecup bibir Cindy. Cindy secara otomatis menutup matanya, menikmati datangnya bibirku di bibirnya. Gila, rasanya dasyat, mungkin karena aku sudah membayangkan mengecup bibir mungil itu sejak lama. Awalnya aku cuma mengecup kecil bibir Cindy, tapi kemudian aku mulai mengemut bibir bawah Cindy. Cindy pun membalas dengan mengemut bibir atasku. Sungguh aku dan Cindy sudah tidak memperhatikan kalau bisa saja ada orang yang tiba-tiba lewat dekat mobil kami.

Sambil mencium Cindy dengan ganas, Tanganku mulai aktif mengelus-elus tubuh Cindy. Dimulai dari punggung kemudian turun kepinggang dan paha Cindy. Tangan Cindy pun mulai aktif mengelus-elus tubuhku. Tapi saat tanganku menyentuh sisi payudaranya, tangan Cindy menekan tanganku untuk meremas payudaranya lebih kencang. Otomatis akupun mulai meremas payudara Cindy dari luar. Cindy mulai melenguh menikmati remasan tanganku di payudaranya.

Aku mulai melepas kancing blouse Cindy satu persatu. Setelah empat kancing atas Cindy terbuka aku mulai meremas payudara Cindy di branya. Tapi karena tidak puas, aku mengangkat bra tersebut dan mulai meremas langsung payudara Cindy. Sesekali aku memutar-mutar puting susu Cindy yang agak besar tersebut. Cindy melenguh makin keras. Bahkan kadang-kadang ciumannya terlepas karena Cindy tak mampu menahan nikmatnya remasan tanganku dipayudaranya. Tangan Cindypun mulai berani mengelus-elus penisku dari luar.

Merasa posisiku agak kurang nyaman aku nekat menurunkan posisi tempat duduk Cindy menjadi rata sehingga tubuh Cindy terlentang dan pidah ke sisi tempat Cindy duduk. Setelah pindah aku menindih tubuh Cindy dan meneruskan ciumanku. Setelah beberapa lama aku turunkan ciumanku ke pentil payudaranya. Cindy melenguh keras saat aku mengemut pentil besarnya bergantian kiri dan kanan. Tiba-tiba Cindy membuka pahanya sehingga tubuhku bisa tepat diantara selangkangannya. Terasa penisku tepat berada diatas vaginanya. Terasa Cindy mulai menggerak-gerakkan pinggulnya sehinga penisku dan vaginanya saling bergesekan walaupun masih dihalangin celana panjangku dan CDnya. Birahiku pun memuncak dan ikut mengerak-gerakkan pinggulku, menyebabkan gesekan antara vaginanya dan penisku makin hebat.

"Cin, cari tempat yang lebih enak yuk" ajakku dengan nafas sedikit ngos-ngosan.

"Boleh, tapi dimana ?" tanya Cindy dengan muka merah karena birahi.

"Kita buka kamar hotel aja" jawabku

"Ayo.." kata Cindy pasrah.

Aku segera bangkit dan membereskan pakaianku. Begitu juga Cindy yang payudaranya sudah terbuka lebar akibat perbuatanku. Aku segera mengarahkan mobilku kearah lembang mencari hotel yang enak. Setelah menentukan pilihan aku memesan kamar. Petugas hotel mempersilakkan kami masuk ke kamar walau dengan wajah sedikit curiga. Terang aja curiga, soalnya kami datang untuk menginap dengan pakaian kantor dan tanpa tas yang mungkin menyimpan pakaian layaknya orang menginap dihotel.

Sampai dikamar aku segera mengunci pintu, sedangkan Cindy masuk sebentar ke kamar mandi. Setelah keluar dari kamar mandi, aku memeluk Cindy dari belakang saat dia melepas aksesoris yang menempel ditubuhnya.

"Cin, kamu pasti sudah tau dari dulu kalau aku sayang banget sama kamu" bisikku di telinganya.

"Aku tau kok mas" jawabnya "Aku juga sayang banget sama kamu. Gak tau kenapa" Lanjut Cindy.

Aku membalikkan tubuh Cindy sehingga menghadapku. Kemudian aku memeluknya dengan erat. Cindy pun terasa sangat erat memelukku. Aku melepas pelukkanku dan mulai mencium bibirnya lagi. Cindy membalas ciumanku dengan ganas.

Merasa kurang nyaman berciuman sambil berdiri aku mengangkat tubuh Cindy dan merebahkannya di tempat tidur. Akupun menindih tubuh Cindy dan meneruskan ciumanku.

Satu persatu aku melepas kancing Cindy hingga lepas. Kemudian aku melepaskan baju dan branya. Cindy membantuku untuk melepaskan baju dan bra dari tubuhnya.

Setelah terlepas, aku mengarakan ciumanku ke payudaranya. Bergantian aku mengemut dan memutar-mutar pentil payudaranya. Sesekali aku remas perlahan sampai agak keras. Cindy hanya bisa melenguh pasrah saat aku aktif berkerja merangsang payudaranya.

Tangan Cindy mulai melepaskan kancing kemejaku satu persatu. Akhirnya aku lepas saja kemejaku sehingga aku dan Cindy sama-sama bertelanjang dada. Aku meneruskan ciumanku di payudaranya sambil sesekali meremas-remas pantatnya yang bahenol. Tidak puas-puas aku meremas-remas pantat itu. Akhirnya aku membuka kancing roknya dan menurunkan rok dan D Cindy hingga dia telanjang bulat. Selesai menurunkan rok Cindy akupun membuka celanaku hingga akupun telanjang bulat seperti Cindy. Setelah itu aku mencoba membuka paha Cindy dan berusaha mencium vaginanya.

"Ah.. mau ngapain" tolak Cindy saat aku mencoba mencium vaginanya. Sepertinya Cindy belum pernah menerima perlakuan seperti itu sebelumnya.

"Tenang sayang, percaya deh sama aku" jawabku menenangkan Cindy. Aku berusaha membuka pahanya lagi. Walaupun awalnya Cindy agak menolak tapi kemudian Cindy pasrah mengikuti kemauanku. Kemudian aku mulai mencium vagina Cindy. Tubuhnya sempat terlonjak sesaat. Cindy benar-benar kaget terhadap hal yang baru kali ini dialaminya itu. Tapi kemudian Cindy terbiasa, bahkan melenguh setengah teriak saat aku mulai menjilati klitorisnya.

"Ah...ahh..ahh.. aduh mas enak banget" erang Cindy saat aku gencar menjilati klitorisnya.

"AKHHH.." teriak Cindy tertahan saat aku menghisap klitorisnya yang tidak terlalu besar itu. Tangan Cindy makin menekan kepalaku untuk terus menghisap dan menjilati klitorisnya. "Akh.. mas enak banget mas..." lenguh Cindy terus menerus.

Sesaat kemudian tangan Cindy menarik tubuhku keatas. Aku tahu Cindy sudah tidak tahan agar vaginanya cepat dicoblos oleh penisku. Aku menyejajarkan tubuhku diatas tubuh Cindy dan mulai mengarahkan penisku ke vaginanya. Karena tidak sabar Cindy ikut menarik penisku ke arah vaginanya. Saat penisku menyentuh gerbang vaginanya, terasa sudah sangat basah disana. Cindy sudah benar-benar sangat terangsang. Aku dorong penisku perlahan. Vaginanya terasa masih peret. Ya walaupun sudah tidak perawan karena sudah menikah, tapi Cindy masih dalam hitungan pengantin baru, diapun belum pernah punya anak, sehingga vaginanya masih terasa kuat mencengkram penisku.

Aku mulai memaju mundurkan penisku, menimbulkan gesekan-gesekan nikmat antara penisku dengan vaginanya. Aku mulai makin gencar menusukkan penisku ke vaginanya. Cindy hanya melenguh pasrah sambil menutup matanya menikmati penisku mengobok-obok vaginanya.

"Terus mas, terus. Gagahi aku mas, aku sudah nunggu dari dulu" ceracau Cindy menikmati tusukan penisku di vaginanya.

Kemudian aku mengangkat kedua kaki Cindy kepundakku. Kemudian aku meneruskan tusukanku. Dengan posisi ini aku lebih mudah mengatur irama tusukanku. Kadang-kadang aku tusuk perlahan, tapi kemudian tiba aku tusuk dengan cepat. Kadang-kadang lurus, tapi kemudian aku tusuk sisi-sisi vagina yang bisa terjangkau. Cindy cuma bisa berteriak-teriak keenakan. "Gila.. gila, lagi mas...lagi mas.." lenguhnya keenakan.

Kemudian aku bangunkan tubuh Cindy dan merubah posisi sehingga Cindy ada diatas sedang aku terlentang. Mengerti posisi yang aku inginkan Cindy langsung menggerakkan pinggulnya dengan liar sambil tangannya bertumpu pada dadaku. Tanganku yang bebas meremas-remas payudaranya, menambahkan sensasi but Cindy. "Akh...Akh...Akh..." Cindy berteriak agak melengking menikmati gesekan nikmat di kemaluannya.

Tiba-tiba tubuh Cindy bergetar, Cindy telah mencapai puncak orgasmenya. Tubuhnya kemudian jatuh ketubuhku. Aku yang belum sampai membalik tubuh Cindy sehingga tubuh Cindy dibawah sedang aku diatas. "Sebentar ya sayang, aku juga dah dikit lagi" kataku ke Cindy yang masih menikmati sisa-sisa orgasmenya.

"Iya mas, terusin aja, masih enak kok" kata Cindy. AKu mulai goyangan dan tusukan penisku ke vaginanya. Cindy masih melayani dengan menggerak-gerakkan pinggulnya walau tidak sehebat sebelumnya.

"Cin aku mau keluar nih" kataku. Cindy memelukku erat, Aku mengerti, akupun ingin sekali menumpahkan spermaku ke vagina Cindy. Cret..cret..cret sampai 6 kali aku memuntahkan spermaku ke vagina Cindy. Cindy yang merasa sperma hangat sudah mengalir divaginanya perlahan mengendurkan pelukannya. Akupun bergeser untuk berbaring disebelah Cindy. Kemudian aku dan Cindy pun tertidur kelelahan.

Entah berapa lama aku tertidur. Aku terbangun ketika merasa Cindy berbaring diatas dadaku sambil mengelus tubuhku. Akupun mengelus rambutnya yang bagus.

"Mas.." kata Cindy. "Ya sayang" jawabku.

"Maaf ya pas kita ketemu aku dah nikah..." kata Cindy.

"Trus mas," lanjut Cindy "mas bisa cari cara supaya kita bisa bersama selamanya ?" kata Cindy lagi.

"Iya sayang, pasti aku cari carnya" jawabku sambil mengelus rambutnya, walau dalam hati merasa sangsi apakah ada cara itu.
__________________
• TAMAT •

Tidak ada komentar:

Posting Komentar